Perpustakaan Emil Salim

Sekertariat Jenderal
Pusat Data dan Informasi
Bidang Pengelolaan Informasi

Perpustakaan

PERMOHONAN MAAF KAMI SAMPAIKAN KE SELURUH ANGGOTA PREMIUM JIKA ADA FILE YANG TDK DAPAT DIUNDUH. DIMOHON UNTUK MEMBERITAHUKAN VIA EMAIL KE : emilsalimlibrary@gmail.com DAN KAMI AKAN MENGIRIMKAN FULLTEKS KE EMAIL ANGGOTA -

1,3 JUTA TON SAMPAH PLASTIK KE ALAM

1,3 JUTA TON SAMPAH PLASTIK KE ALAM

1,3 JUTA TON SAMPAH PLASTIK KE ALAM

Riset terkini Sustainable Waste Indonesia menunjukkan Indonesia menghasilkan lebih dari 45,3 juta ton sampah per tahun. Dari jumlah ini, sejumlah 15,6 juta ton tak tertangani atau terlepas begitu saja ke alam, baik darat dan perairan.

Riset ini dibiayai Danone-Aqua dengan dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2017. Peneliti mengambil sampel lokasi pada wilayah Jakarta Selatan yang mewakili kota besar dan metropolitan serta Ambon yang mewakili kota sedang dan kecil.

Direktur Sustainable Waste Indonesia (SWI) Dini Trisyanti, Selasa (24/4/2018), di Jakarta, menuturkan angka 1,3 juta ton sampah plastik ini separuh dari riset yang dilakukan Jenna R Jambeck (Universitas Georgia, 2015). Riset Jambeck saat itu menempatkan Indonesia sebagai penghasil sampah di laut terbesar kedua di dunia setelah China.Dini mengatakan, riset di dua lokasi selama enam bulan ini diinterpolasikan  memakai  data-data sekunder, seperti data kependudukan Badan Pusat Statistik dan data persampahan Bank Dunia – Kementerian LHK.

“Kami  tidak mengklaim riset ini paling akurat karena keterbatasan waktu dan dana, pilihannya itu dulu,” kata dia dalam diskusi Kopi Sore di Jakarta.

Ia mengatakan, riset ini menunjukkan potensi ekonomi sampah plastik bisa lebih dioptimalkan melalui daur ulang. Daur ulang sampah plastik jenis PET (kemasan botol minuman) dan PP (kemasan gelas minuman) telah mencapai di atas 50 persen,  HDPE (tutup botol) baru 17 persen, dan plastik lain hanya 7 persen.

Dalam riset skala regional Bali, Prof Enri Damanhuri, Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung, juga melakukan riset serupa yang dibiayai Danone. Hasil risetnya menunjukkan 44,5 persen sampah plastik tak terkelola. Total  sekitar 268 ton sampah plastik per hari dihasilkan di Bali.

Dari jumlah itu, sekitar 29,4 persen berakhir di tempat pembuangan akhir  dan 26,1 persen didaur ulang. Riset Enri ini menelusuri tempat-tempat penampungan sementara dan tempat pengolahan sampah (TPS) terpadu, bank sampah, hingga pengepul menengah dan akhir, tempat pembuangan akhir, hingga menyusuri sungai di selatan Bali yang memiliki fasilitas penangkap sampah plastik.

“Prinsipnya tidak boleh percaya kepada data pemerintah daerah. Harus ada data sendiri. Data pemerintah sebagai pembanding,” kata dia.

Dari penelusurannya, ia menemukan bank sampah yang menurun kegiatannya. Dari 25 orang anggota saat awal pembentukan bank sampah, kini hanya delapan  orang dengan rata-rata transaksi hanya 3 kilogram per hari.

Namun ada pula TPS-3R (reduce, reuse, dan recycle) bank sampah yang berjalan baik yaitu di Seminyak. TPS-3R ini dikelola desa adat yang memiliki 16 pikap. Mereka memilah sampah anorganik dan menghasilkan pupuk kompos dari sampah organik yang disetor ke hotel-hotel.

Sustainability Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, mengatakan, telah menyiapkan peta jalan 2030 agar 100 persen produk plastik kemasan bisa termanfaatkan dalam daur ulang. Tantangan terkini diakuinya pada produk kemasan Aqua gelas yang menyisakan sedotan dan tutup yang masih belum menarik bagi pelaku bisnis daur ulang...............SUMBER, KOMPAS, RABU 25 APRIL 2018, HALAMAN 14

Copyright © Perpustakaan Emil Salim 2018